Souvenirs de Neuf-Neuf (1999-2021) #3 Epilog

kawalogy Uncategorized

16 Kisah Mahasiswa Sastra Prancis Unpad


Epilog

Ga tau gimana ceritanya. Spontan aja sih nanya di group whatsapp .. “Halow .. adakah teman-teman yang berminat menulis buku tentang neuf-neuf …?”. Buat kenang-kenangan kita aja.

Neuf-neuf berasal dari kata Prancis, artinya Sembilan-sembilan.

Iya kami adalah mahasiswa sastra prancis angkatan 1999.

Tapi sebenarnya angka 99 dalam bahasa prancis itu  lebih rumit dari sekedar neuf-neuf.

Pada saat itu kami baru beberapa hari saja masuk kelas, belum masuk ke materi perkuliahan angka puluhan. Dan di saat yang sama pula kami masih harus menjalani ospek jurusan di Perkemahan Cikole, Lembang pada akhir pekan.

Oleh karena itu, ketika para senior menyuruh kami untuk membuat nama angkatan beserta yel-yelnya maka muncullah kata neuf-neuf. Haha

Aslinya 99 itu diucapkan quatre-vingt-dix-neuf.

Quatre: Empat. Vingt : Dua Puluh. Dix : Sepuluh. Neuf : Sembilan.

Lahhhh … pusing kannn ? hueuheuhe

Logikanya adalah (4×20)+10+9=99.

Nah kalo di tambah 1999 seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan jadinya mille (1000)  neuf (9) cent (100) = 1000+(9×100)+(4×20)+10+9 dibaca lengkap milllle neuf cent quatre-vingt-dix-neuf. Luar biasa kan.

Ya begitulah sedikit ilustrasi betapa jelimet dan kompleksnya belajar bahasa prancis itu.

Singkat cerita, hanya sedikit saja teman-teman yang mau ikut menulis. Selain karena jumlah mahasiswa prancis yang memang minimalis, ada juga beberapa teman seangkatan yang benar-benar menghilang/lost contact.

Barulah di akhir-akhir lumayan banyak juga yang tertarik untuk join, sampai 18 orang.

Tapi karena kesibukan juga satu dan lain hal, di tengah jalan 2 orang teman kami mengundurkan diri. Jadilah kami tinggal 16 orang.

Proses kreatif seperti mengumpulkan naskah, voting judul, pembahasan daftar isi, sinopsis, prolog, epilog, kata mutiara, dll, semua kami lakukan via wag dan email dalam waktu satu bulan.

Selain karena masih dalam kondisi pandemi tapi juga karena rata-rata kami semua sudah terpencar ke berbagai daerah di Indonesia.

Ada yang di Bandung, Jakarta, Bali, Malang, Tasikmalaya, Menado, Cirebon, Tegal, Tangerang, dll.

Kami yang di Bandung hanya tinggal beberapa orang saja. Itupun sudah jarang bertemu.

Alhamdulillah setelah lebih dari dua dekade dari pertemuan pertama kami sebagai mahasiswa baru, sampai saat ini kami masih bersama sebagai keluarga alumni mahasiswa sastra prancis dan bisa membuat karya bareng.

Akhir kata semoga buku ini ada manfaatnya. Aamiin YRA.

Bravo Mes Amis …!! A’ la Prochaine … !!

 

Dinna Andianny

Di sela-sela pembuatan buku, kami sempat coba spontan video call. Tapi ternyata harus bergantian maksimal 8 orang huehehe